Komisi VIII Apresiasi UIN Ar-Raniry dan IAIN Lhokseumawe Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19
Anggota Komisi VIII DPR RI M. Husni saat mengikuti pertemuan Tim Kunspek Komisi VIII DPR RI dengan Bupati Aceh Besar. Foto: Kiki/nvl
Anggota Komisi VIII DPR RI M. Husni mengapresiasi langkah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe, Aceh, yang telah mengambil dukungan kebijakan untuk membantu mahasiswa pada masa pandemi, ataupun mahasiswa yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
“Bahwa mereka telah mengambil suatu kebijakan yang nasional sifatnya, bahwa orang tua yang terdampak Covid-19 meninggal, itu dilakukan pemotongan uang kuliah (kepada mahasiswa), dari 20 persen sampai ada yang gratis, ini suatu tindakan yang baik dari UIN Ar-Raniry dan IAIN Lhokseumawe,” kata Husni usai mengikuti pertemuan Tim Kunspek Komisi VIII DPR RI dengan Bupati Aceh Besar, Kakanwil Kemenag Aceh, Kakandepag Aceh Besar, serta Rektor UIN Ar-Raniry dan IAIN Lhokseumawe di Kota Jantho, Aceh Besar, Rabu (15/9/2021).
Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak kepada mahasiswa, termasuk permasalahan perekonomian keluarga, sehingga konsentrasi dalam pembelajaran juga terpengaruh dalam mengikuti proses perkuliah secara daring. Dengan adanya kebijakan pemotongan hingga menggratiskan biaya kuliah, baik dari UIN dan IAIN, hal itu dapat meringankan beban mahasiswa dan diharapkan mahasiswa dapat fokus kembali mengikuti pembelajaran perkuliahan.
Selain itu, Husni juga menyoroti masih rendahnya jumlah vaksinasi Covid-19 khususnya untuk wilayah Aceh, yakni masih di bawah 50 persen dari target nasional. Legislator dapil Sumatera Utara I tersebut berharap UIN dan IAIN dapat berperan membantu pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 agar cepat terciptanya herd immunity atau kekebalan populasi dari Covid-19.
“Untuk vaksinasi kita ketahui, Aceh itu belum 100 persen terlaksananya vaksinasi, tentunya sebagian besar mahasiswa-mahasiswi, baik yang di IAIN maupun UIN. (Vaksinasi belum 100 persen) itu karena dari pemerintahnya sendiri belum sepenuhnya vaksin itu sampai kepada masyarakat,” kata Husni.
Sebelumnya Rektor IAIN Lhokseumawe, Danial menyampaikan, pihaknya telah memberikan pemotongan biaya sumbangan pengembangan pendidikan (SPP) selama pandemi Covid-19 kepada mahasiswa sebesar 20 persen, sementara kepada mahasiswa yang orang tuanya meninggal dunia sebesar 100 persen atau gratis. (qq/sf)